NAMA :
FITRI NURHAYANI
NIM : 321200092
KELAS :
A PAGI
PRODI :
PENDIDIKAN FISIKA
MATA KULIAH : E-LEARNING FISIKA
DOSEN :
ANITA, S.Pd., M.Si
A. Tujuan Pembelajaran
1.
Agar dapat melakukan penyelidikan mengenai konsep Hukum Hooke.
2.
Menentukan besarnya konstanta pegas k
dan gaya yang bekerja pada pegas F.
B. Materi Pembelajaran
HUKUM HOOKE
Hukum Hooke
adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam bidang ilmu fisika yang terjadi
karena sifat elastisitas dari sebuah perr atau pegas. Besarnya gaya Hooke ini
secara proporsional akan berbanding lurus dengan jarak pergerakan pegas dari
posisi normalnya.Hukum Hooke menyelidiki hubungan antara gaya F yang merenggangkan
sebuah pegas dengan pertambahan panjang pegas (Δx), pada daerah batas
elastisitas pegas. Pada daerah elastisitasnya, Besar gaya luar yang dibrikan
(F) sebanding dengan pertambahan panjang pegas (Δx).
Persamaan hukum Hooke:
Dari bunyi hukum Hooke di atas, hukum
Hooke dapat dituliskan :
F = K . Δx
atau
K = F / Δx
|
Dimana:
F :besar gaya luar yang diberikan pada Pegas (N)
Δx: Pertambahan panjang pegas (m)
K
: Konstanta Pegas (N/m)
Ketika sebuah pegas diberi gaya luar dengan ditarik,
maka pegas akan mengeluarkan gaya yang besarnya sama dengan gaya luar yang
menariknya, tetapi arahnya berlawanan (aksi = reaksi). Jika gaya yang diberikan
pegas ini disebut Gaya pemulih pegas (Fp), gaya pemulih ini juga sebanding
dengan pertambahan panjang pegas Δx. Berikut gambar pegas yang sudah diberi
beban dengan massa yang berbeda.
Gambar
1. Pegas sebelum diberi beban.
Gambar
2. Pegas yang telah diberi beban dengan massa 50 gram.
Gambar
3. Pegas yang telah diberi beban dengan massa 100 gram.
Gambar
4. Pegas yang telah diberi beban dengan massa 250 gram.
Dari
gambar diatas dapat diketahui bahwa setelah pegas digantungi beban dengan massa, apa yang
terjadi pada pegas ?
Pegas
mengalami perubahan panjang, perubahan panjang pegas dapat ditentukan dengan
syarat besar gaya gravitasi sama dengan daya pegas. Gaya pegas bertambah karena
gaya gravitasi dari beban. Jika beban diam, maka posisinya disebut dengan
posisi setimbang. Posisi setimbang ini adalah posisi setimbang yang baru karena
adanya pertambahan panjang dari ketiga pegas- pegas tersebut.
Pada
gambar diatas menunjukkan pegas tersebut
mengalami regangan, dimana adanya pertambahan panjng dari kedua pegas tersebut.
Pegas tersebut mengalami regangan sejauh
dari yang semula sepanjang L, maka regangan
terjadi pada pegas merupakan perbandingan antar penambahan panjang yang terjadi
panjang mula- mula dari pegas.
